Desain Mobil Sebagai Aplikasi Konsep Impuls

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم


Perusahaan pembuat mobil berlomba-lomba membuat mobil yang tidak saja dapat melindungi orang-orang yang berada di dalamnya saat terjadi kecelakaan, melainkan juga membuat perangkat yang mem-bantu pengemudi menghindari terjadinya kecelakaan. Untuk itu, dilakukan beberapa inovasi, antara lain, memperkuat kerangka mobil, memasang sabuk pengaman (seatbelt), sampai melengkapi mobil dengan kantong udara (airbag). Semua perangkat ini dinamakan perangkat keamanan pasif (passive safety). 


Marilah kita bahas satu per satu:

Pertama, untuk mengurangi resiko fatal pada kecelakan frontal, bagian depan dan belakang mobil didesain agar dapat menggumpal secara perlahan, Hal ini akan memperlama selang waktu kontak, sehingga dapat mengurangi gaya impulsif pada pengemudi (ingat kembali materi pada bab ini). 

Kedua, saat terjadi tabrakan mobil akan berhenti dalam waktu singkat. Karena adanya momen inersia (hukum I Newton), maka pengemudi akan bergerak ke depan dengan kelajuan yang sama dengan kelajuan mobil sesaat sebelum tabrakan. Oleh pembuat mobil, hal ini disiasati dengan dibuatnya kantong udara (airbag) yang terletak antara pengemudi dan kemudi. Kantong udara ini akan mengembang seketika setelah terjadi tabrakan.Kantong udara juga dibuat lunak sehingga impuls yang diberikan kantong udara akan berlangsung lebih lama.

Ketiga, meski telah dilengkapi kantong udara, jika kelajuan mobil besar sebelum terjadi tabrakan, maka kemungkinan pengemudi menabrak kemudi masih sangat besar. Oleh karena itu, didesain sabuk pengaman yang dapat memberhentikan pengemudi setelah menempuh jarak aman. Jarak aman adalah jarak antara pengemudi dan kemudi, kira-kira 50 cm. Selain usaha mendesain perangkat keamanan pasif, para pembuat mobil juga mengembangkan seperangkat alat yang membantu pengemudi menghindari terjadinya tabrakan. Alat-alat ini dinamakan keamanan aktif (active safety). Misalnya, ABS (antilock braking system), EBD (electronic braking force-distribution), BA (brake assist), dan ESP (electronic stability progame). Coba kalian cari tahu tentang cara kerja sistem ini.

Pada saat ini, nilai bintang lima diberikan pada mobil yang dikategorikan mobil aman. Mobil aman merupakan mobil yang dapat melindungi orang-orang yang berada di dalamnya dari kemungkinan cedera fatal karena kecelakaan. Namun, meski telah mendapat bintang lima, sebuah mobil tetap tidak dapat melindungi orang-orang di dalamnya jika alat-alat tersebut tidak digunakan. Berdasarkan study yang dilakukan di beberapa negara, 80% dari kecelakaan yang terjadi di jalan raya disebabkan karena kesalahan pengemudi (human error). Sisanya, terjadi karena hal-hal lain seperti karena pengemudi yang lain, pejalan kaki, ban pecah, jalan rusak, dan rem blong. Jadi, tetap berhati-hatilah saat berada di jalan raya. 
(Dikutip seperlunya dari harian umum, Kompas, Jumat, 20 Oktober, 2006)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)