Penemuan Radioaktivitas Oleh Becquerel, Tidak Disengaja (2)

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم


Becquerel menemukan tingkat radiasi di semua sampel tetapi ada satu proporsi yang secara langsung menunjukkan persentase uranium dalam senyawa atau bijihnya, yaitu sebuah biji yang disebut bijih uranium (pitchblende), yang menunjukkan radiasi yang beberapa kali lebih besar daripada uranium murni. Penemuan ini menuntun Becquerel untuk menyimpulkan bahwa bijih ini mengandung sesuatu selain uranium yang mempunyai radioaktivitas yang jauh lebih tinggi daripada uranium. 

Saat itulah, pasangan suami istri Curies memasuki cerita tentang radioaktivitas, (Marie Curie membuat istilah untuk menyebut fenomena ini). Profesor Becquerel menganjurkan kepada Marie Sklodowska Curie untuk memilih identifikasi dari ketidakmurnian radioaktif yang tak dikenal di dalam bijih uranium sebagai pokok pembahasan untuk proyek penelitian doktornya. Marie, dengan bantuan suaminya seorang ahli fisika, Pierre, memulai penelitiannya dengan sekitar 50 kaki kubik bijih uranium, setiap kali meneliti sejumlah 40 pon bijih uranium, dan diaduk dalam bentuk campuran yang didihkan dalam bak besi tuang. Dengan ukuran sebesar ini, mereka berhasil memisahkan dua unsur baru dari bijih uranium yang lebih radioaktif daripada uranium. Bijih yang pertama disebut polonium, dinamakan menurut asal Marie, Polandia, dan bijih yang kedua disebut radium, dan jelas bisa ditebak darimana asal kata ini. Polonium 60 kali dan radium 400 kali lebih radioaktif daripada uranium. Ini menghasilkan satu bagian radium dari sepuluh juta bagian bijih. Pasangan Curie mengumumkan penemuan radium dan polonium pada tahun 1898, hanya dua tahun setelah Becquerel menemukan radioaktivitas alam. 

Marie dan Pierre Curie bersama dengan Becquerel memperoleh Hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1903, Becquerel memperoleh setengah dari penghargaan itu "untuk penemuan radioaktivitasnya yang spontan” dan pasangan Curie juga mendapatkan setengah dari penghargaan itu "untuk penelitian gabungan tentang fenomena radiasi yang ditemukan oleh Profesor Henri Becguerel”. 

==========================================
Henri Becquerel

Antoine Henri Becquerel adalah keturunan orang terkenal. Baik ayah dan kakeknya adalah ilmuwan terkenal: keduanya pernah menjabat sebagai ketua jurusan fisika di Musee d'Histoire Naturelle di Paris. Dilahirkan di tahun 1852, Henri bergabung di Ecole Polytechnique, setelah mengikuti pelatihan awal, dan memperoleh gelar Doktor Sains dari institusi tersebut. Ia bekerja sebagai seorang insinyur di departemen yang mengurusi masalah jalan dan jembatan di pemerintahan Prancis, dan juga mengajar fisika di museum tempat ayah dan kakeknya mengajar. Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1892, ia berhasil menduduki kursi ketua yang dahulu pernah dipegang oleh ayah dan kakeknya di museum itu. Pada tahun 1895 ia diangkat sebagai profesor fisika di Ecole Polytechnique. Hanya setahun kemudian ia membuat penemuannya yang paling terkenal Ia melanjutkan studinya di bidang yang baru dan penting, yaitu radioaktivitas sampai ia meninggal dunia pada tahun 1908. 
Marie Curie

Pada tahun 1911, Marie Curie menerima Hadiah Nobel bidang Kimia. Pierre telah meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di tahun 1906 atau seandainya ia tidak meninggal, ia juga akan menerima penghargaan tersebut Marie menggantikannya sebagai profesor di Universitas Sorbonne. Surat pujian untuk Marie berbunyi: "untuk Profesor Marie Curie, Paris, untuk pelayanannya dalam memajukan ilmu kimia dengan penemuan unsur radium dan polonium, dengan pemisahan radium dan studi tentang sifat dan senyawa dari unsur yang luar biasa ini.” Marie Curie meninggal dunia di tahun 1934 karena leukemia. Tidak diragukan lagi, Marie menderita kanker karena ia terlalu banyak berhubungan langsung dengan radiasi yang bahayanya belum disadari sepenuhnya sampai beberapa waktu kemudian. 

Sumber : Serendipity, Penemuan - Penemuan Bidang Sains Yang Tidak Disengaja



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)