Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa dan Bumi dalam Dua Masa: Perspektif Sains dan Al-Qur’an

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




Pembahasan mengenai asal mula alam semesta dan usia bumi selalu menarik perhatian para ilmuwan maupun para ulama. Sains modern memberikan estimasi kuantitatif usia alam semesta dan bumi, sementara Al-Qur'an memberikan gambaran konseptual mengenai proses penciptaan melalui istilah masa. Ketika keduanya diletakkan dalam kerangka dialogis, muncul pemahaman yang semakin memperkaya perspektif manusia tentang penciptaan.

Usia Alam Semesta Menurut Sains

Kosmologi modern, melalui pengukuran radiasi latar belakang kosmik dan pengembangan teori Big Bang, menyatakan bahwa alam semesta berusia sekitar 13,8 miliar tahun. Angka ini diterima luas oleh para astronom dan fisikawan.

Usia Bumi Menurut Sains

Geologi dan kajian radiometrik menyimpulkan bahwa Bumi terbentuk sekitar 4,5–4,6 miliar tahun yang lalu. Angka ini berasal dari penelitian meteorit, batuan tertua, dan isotop radioaktif yang merekam awal pembentukan planet kita.

Ayat Qur’an tentang Masa Penciptaan

1. Alam semesta diciptakan dalam enam masa

Allah berfirman:

Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa…
(QS. Al-A’raf: 54, QS. Yunus: 3, QS. Hud: 7, QS. Al-Furqan: 59)

Para ahli tafsir menyebut masa (ayyam) bukanlah “hari” seperti hitungan manusia, melainkan tahap-tahap atau periode panjang sesuai kehendak Allah.

2. Bumi diciptakan dalam dua masa

Allah berfirman:

“Katakanlah (Muhammad), apakah kalian benar-benar ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa…?”
(QS. Fussilat: 9–10)

Ayat berikutnya menjelaskan tahap penyempurnaan bumi, gunung-gunung, rezeki, dan pengaturan langit.

Pendekatan Perbandingan: Masa Qur’ani dan Usia Kosmologis

Jika “enam masa” dipahami sebagai enam periode besar penciptaan, maka perbandingan dengan data ilmiah dapat dilakukan secara ilustratif—not sebagai kepastian teologis, tetapi sebagai pendekatan reflektif.

1. Satu masa Qur’ani dalam penciptaan alam semesta

Jika usia alam semesta = 13,8 miliar tahun, maka: 1 masa = 13,8 miliar tahun / 6 = ± 2,3 miliar tahun.

Artinya, satu periode penciptaan dapat dianalogikan berlangsung sekitar 2,3 miliar tahun dalam kacamata sains.

2. Bumi diciptakan dalam dua masa

Jika bumi diciptakan dalam dua masa, maka: 2 masa × 2,3 miliar tahun = ± 4,6 miliar tahun.

Hasil ini sangat dekat dengan estimasi ilmiah usia bumi (4,5–4,6 miliar tahun), sehingga muncul harmoni menarik antara narasi Qur’an dan temuan sains modern.

Keselarasan Makna, Bukan Penetapan Angka Mutlak

Penting dipahami bahwa:

  • Al-Qur'an tidak memberikan angka waktu kronologis.
  • Al-Qur'an menggunakan istilah masa atau periode sebagai konsep.
  • Perhitungan di atas bukan tafsir syar’i, tetapi pendekatan ilmiah yang mencoba membaca ayat melalui data kosmologi.

Namun, kesesuaian angka antara 2 masa ≈ 4,6 miliar tahun dengan usia bumi versi ilmiah menunjukkan bahwa: Al-Qur'an tidak bertentangan dengan sains, bahkan membuka ruang refleksi yang sejalan dengan penemuan ilmiah modern.


Dialog antara Qur’an dan sains selalu menjadi medan pencarian yang memperluas wawasan manusia. Ketika ayat tentang enam masa dan dua masa dihubungkan dengan usia alam semesta dan bumi, terlihat adanya harmoni konseptual:

  • Alam semesta: enam masa ≈ 13,8 miliar tahun.
  • Bumi: dua masa ≈ 4,6 miliar tahun.

Ini menunjukkan bahwa wahyu dan sains dapat berjalan beriringan, memberikan gambaran yang kaya tentang kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta.

Ini adalah sekedar perhitungan sains. Yang benar adalah Al Qur;an dan yang lebih Maha Tahu adalah Allah sang Maha Pencipta. 

Wallohu'alam.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)