Fisika Dalam Sepakbola: Gerakan Menyundul

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

“Goool...!” 
Suara teriakan histeris pendukung Maroko terdengar di menit ke-42 pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar antara Portugal dan Maroko. Gol penentu kemenangan Maroko yang mengantarkan ke babak semifinal Piala Dunia 2022. Maroko menjadi negara Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia setelah mengalahkan Portugal 1-0 dalam pertandingan yang penuh emosional.


Adalah Youssef En-Nesyri mencatatkan namanya di papan skor setelah umpan silang Yahia Attiyat Allah disambar sang striker dengan tandukannya di depan gawang Portugal. Gol penentu Maroko tercipta berkat lompatan tinggi dan sundulan tajam Youssef En Nesyri. Pemain Maroko itu melompat setinggi 9 kaki 1 inci untuk mencetak gol kemenangan. Dan itu melampaui rekor lompatan Ronaldo setinggi 8 kaki 4 inci ketika dia mencetak gol untuk Juventus melawan Sampdoria. 

Sepak bola adalah permainan fisika. Dengan mengerti fisika kita bisa lebih menikmati permainan sepak bola, kita dapat mengerti dan tahu mengapa gerakan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya tendangan pisang, mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan pinalti, bagaimana orang menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Seorang pemain profesional yang diperlengkapi dengan ilmu fisika akan dapat memperbaiki skilldan kemampuannya. 

Menyundul 

Menyundul adalah bagian penting dari permainan sepak bola. Banyak gol tercipta melalui sundulan. Korea Selatan mencetak dua gol sundulan saat melawan Ghana pada pertandingan Piala Dunia 2022. Menyundul tidak sesederhana yang dibayangkan. Beberapa konsep fisika memainkan peran penting di sini. Menyundul bola dan memukul target membutuhkan kecepatan bola dan koordinasi kepala-tubuh, membutuhkan ketelitian, tenaga dan waktu. 

Melihat bagaimana Youssef En-Nesyri menyundul dan mengarahkan bola, kemungkinan besar Youssef En-Nesyri mengetahui hukum pemantulan (sudut datang bola sama dengan sudut pemantulan). Otak Klose dengan cepat memperkirakan seberapa besar kekuatan yang dibutuhkan kepalanya untuk memasukkan bola untuk mengakali penjaga gawang Portugal itu, dan ke mana arah bola itu. 

Ada dua posisi untuk menyundul bola: 
1) di tempat (berdiri atau melompat vertikal) 
2) Berlari sambil melompat untuk menyambut bola. 

Di posisi 2 bola bergerak lebih cepat. Karena dalam hal ini bola mendapatkan tambahan momentum dari pergerakan pemain. Berapa banyak momentum yang diperoleh bola tergantung pada elastisitas bola dan kekuatan otot tulang belakang saat pemain mengepalkannya. Untuk membuat sundulan sekuat mungkin, sebaiknya tarik kepala sejauh mungkin ke belakang (lengkungan tubuh), tarik paha ke belakang, dan tekuk lutut.


Dalam posisi ini ada keseimbangan aksi dan reaksi, pemain tidak melempar atau berputar dan kepala siap untuk menyundul bola dengan kuat. Tubuh harus sekaku mungkin sehingga ketika bola mengenai kepala, dapat memasukkan lebih banyak energi ke dalam bola (gerakan otot dan tendon yang tidak perlu menyerap energi pemain dan mentransfernya ke bola) dapat mengurangi energi yang dikonsumsi .

Waktu kontak kepala dengan bola yang relatif lebih lama (23 milidetik) dibandingkan dengan waktu kontak kaki saat pemain menendang bola (8 detik) memungkinkan pemain mengarahkan bola tepat ke arah yang diinginkan. Orang botak sering diuntungkan saat menyundul bola (rambut panjang menyerap sebagian energi bola, sehingga memperlambat bola yang memantul). Tapi itu tidak berarti orang gondrong tidak bisa menyundul bola dengan keras untuk waktu yang lama. Hehehe……

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)