FISIKA TANPA RUMUS

1
Idealnya, pengajaran harus dimulai dari memahami konsep lalu membangun logika. Setelah itu, siswa kemungkinan besar bisa menyusun/menemukan rumus sendiri. Bila rumus dapat ditemukan sendiri, maka siswa tidak perlu menghafal rumus. Inilah mengapa metode ini disebut “tanpa rumus.” Prof. Yohanes Surya memberi sebuah contoh sederhana soal Fisika. Misalnya: Dua sepeda bergerak berhadapan. Sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik. Bila jarak mereka (mula-mula) adalah 30 meter, kapan kedua sepeda itu bertemu (berpapasan)?
- Sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, artinya dalam 1 detik sepeda tersebut menempuh 4 meter.
- Sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik, artinya dalam 1 detik sepeda tersebut menempuh 6 meter.
- Dalam 1 detik, kedua sepeda menempuh jarak 10 meter. Karena jarak awal kedua sepeda tadi adalah 30 meter, maka kedua sepeda akan berpapasan pada detik ke-3, seperti terlihat pada gambar diatas.
Mudah, bukan?
Oleh karena itu, sebaiknya siswa membicarakan kesulitan ini dengan guru yang bersangkutan. Mintalah agar Bapak/Ibu guru memberikan konsep dengan gamblang tatkala mengajarkan sebuah materi Matematika atau Fisika. Kalian (murid) harus dibiasakan untuk bisa menemukan rumus sendiri, sehingga tidak perlu tergantung pada hafalan rumus, apalagi penggunaan rumus yang salah tempat.
Kendala lainnya adalah penggunaan lambang rumus yang berasal dari Bahasa Inggris. Bagi siswa Indonesia yang tidak paham Bahasa Inggris, lambang-lambang tersebut menjadi sulit untuk dicerna maknanya.
Misal:
h untuk tinggi, berasal dari kata high v untuk kecepatan, berasal dari kata velocity a untuk percepatan, berasal dari kata accelaration
Bandingkan dengan mengingat g untuk gaya gravitasi, lebih mudah, bukan? (g berasal dari kata gravity, kebetulan memiliki awalan huruf yang sama). Salah satu strategi untuk mengingatnya adalah dengan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, terutama yang menyangkut istilah-istilah Matematika dan Fisika.

Posting Komentar

1Komentar
Posting Komentar