Kebun Teh Panama bukanlah kawasan baru. Area perkebunan ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda pada tahun 1885 dan dahulu difungsikan sebagai salah satu pusat produksi teh di Jawa Tengah. Kini, pengelola PT Tambi bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengembangkan kawasan ini menjadi agrowisata edukatif yang menonjolkan keindahan alam dan proses produksi teh yang masih alami.
Dengan ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, Kebun Teh Panama menawarkan udara segar khas pegunungan. Barisan tanaman teh yang tertata rapi membentang luas, berpadu dengan latar pegunungan Sindoro dan Sumbing yang gagah menjulang. Ketika kabut turun, suasana terasa begitu magis dan menenangkan.
Dari pusat Kota Wonosobo, jaraknya hanya sekitar 8–10 kilometer atau 20–30 menit perjalanan ke arah utara menuju Dieng. Akses jalan sudah cukup baik, meski di beberapa titik terdapat tanjakan dan kelokan khas daerah pegunungan. Di sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi panorama ladang sayur, rumah-rumah penduduk, serta udara yang semakin dingin seiring ketinggian bertambah.
Selain menikmati pemandangan, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seru di kawasan ini.
- Berfoto di Spot Instagramable. Jembatan kayu, gardu pandang, dan jembatan goyang di atas hamparan teh menjadi favorit wisatawan untuk mengabadikan momen.
- Flying Fox dan Jeep Tour. Bagi yang suka tantangan, tersedia wahana flying fox dan perjalanan seru keliling kebun dengan jeep atau ATV.
- Wisata Edukasi Teh. Pengunjung dapat menyaksikan proses pemetikan daun teh dan belajar tentang pengolahan teh hingga siap saji.
- Menikmati Teh Hangat di Tengah Kabut. Di area kebun juga terdapat warung dan kafe sederhana yang menyajikan teh Tambi segar hasil produksi lokal.
Selain itu, Kebun Teh Panama juga menyediakan area camping, toilet, mushola, dan area parkir yang cukup luas. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya sekitar Rp10.000 per orang, dengan parkir motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000.
Waktu paling ideal mengunjungi Kebun Teh Panama adalah pada pagi hari antara pukul 07.00–09.00, ketika kabut masih bergelayut di atas kebun dan sinar matahari mulai menembus dedaunan. Pada sore hari menjelang senja pun suasananya tak kalah indah, terutama bagi pecinta fotografi.
Disarankan membawa jaket tebal atau pakaian hangat karena suhu udara bisa mencapai 14–16 derajat Celsius, terutama saat musim kemarau.
Kebun Teh Panama bukan sekadar tempat wisata alam, tetapi juga ruang refleksi untuk menyegarkan pikiran dan melepaskan penat. Hamparan hijaunya membawa ketenangan, kabutnya menyelimuti suasana romantis, dan teh hangat yang tersaji menjadi penutup sempurna di tengah kesejukan Dieng.
Bagi siapa pun yang ingin merasakan kedamaian khas dataran tinggi sambil belajar tentang teh dan menikmati panorama hijau tanpa batas, Kebun Teh Panama Dieng adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.



