Dalam model bumi datar, matahari dianggap berputar melingkar di atas permukaan datar bumi, seperti lampu senter yang berputar di atas meja. Siang dan malam terjadi bukan karena rotasi bumi, melainkan karena matahari menjauh sehingga cahayanya tidak lagi menjangkau wilayah tertentu.
Berdasarkan logika tersebut, seharusnya matahari masih bisa terlihat di cakrawala menggunakan teleskop yang cukup kuat. Mungkin akan tampak lebih kecil dan redup, tetapi tetap terlihat karena tidak ada lengkungan bumi yang menutupinya.
Namun kenyataannya, tidak satu pun teleskop di dunia yang berhasil melihat matahari pada sisi bumi yang sedang mengalami malam. Fenomena ini tidak sesuai dengan model bumi datar.
Jika Bumi Bulat (Realitas Fisik)
Karena posisi matahari berada di sisi lain bumi, maka tidak mungkin terlihat dari sisi yang gelap, bahkan dengan teleskop paling canggih sekalipun. Saat bumi terus berputar, bagian tempat kita berada akan kembali menghadap ke arah matahari, dan itulah yang kita kenal sebagai fajar dan matahari terbit.
Dari penjelasan dan pengamatan sederhana ini, kita bisa menarik kesimpulan logis:
❌ Jika bumi datar, matahari seharusnya tetap dapat terlihat di malam hari dengan teleskop.✅ Namun faktanya, matahari tidak terlihat sama sekali, karena bumi bulat menutupi pandangan kita.
Fenomena ini menjadi salah satu bukti paling mudah dipahami bahwa bumi tidak datar. Tidak perlu satelit atau perjalanan luar angkasa untuk membuktikannya—hanya teleskop, logika, dan sedikit rasa ingin tahu.
