Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang
indah dan memukau, sering muncul setelah hujan saat sinar matahari mulai
menerangi langit. Fenomena ini bukan hanya cantik dipandang, tetapi juga
merupakan contoh menarik dari ilmu fisika yang terjadi di alam.
Bagaimana
Pelangi Terbentuk?
Pelangi terbentuk melalui proses pembiasan, pemantulan, dan penyebaran cahaya matahari oleh tetesan air hujan di atmosfer. Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, cahaya tersebut membelok (dibiaskan) dan terpecah menjadi berbagai warna spektrum yang membentuk pelangi.
- Pembiasan: Saat sinar matahari masuk ke dalam tetesan air, cahaya tersebut dibiaskan atau dibelokkan, yang menyebabkan perubahan arah cahaya.
- Pemantulan: Cahaya yang sudah masuk ke dalam tetesan air kemudian dipantulkan dari permukaan bagian dalam tetesan tersebut.
- Pembiasan kembali: Setelah dipantulkan, cahaya keluar dari tetesan air dan dibelokkan lagi, memperkuat pemisahan warna-warna yang terkandung di dalam cahaya putih.
Warna-Warna
Pelangi
Pelangi terdiri dari tujuh warna utama yang
selalu muncul berurutan: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Warna merah berada di bagian luar lengkungan pelangi, sedangkan warna ungu
berada di bagian dalam.
Fakta
Menarik tentang Pelangi
- Pelangi berbentuk lingkaran penuh, tapi biasanya yang terlihat
hanya setengah lingkaran karena permukaan bumi menghalangi bagian
bawahnya.
- Pelangi hanya bisa dilihat jika kamu berada di antara matahari dan
hujan dengan posisi matahari di belakangmu.
- Ada juga pelangi ganda, yaitu dua pelangi yang muncul bersamaan
dengan warna pelangi kedua lebih pudar dan urutannya terbalik.
Pelangi adalah keajaiban alam yang tercipta
dari interaksi cahaya dan air dengan prinsip-prinsip fisika pembiasan dan
pemantulan. Selain indah, pelangi juga mengajarkan kita tentang keanekaragaman
warna yang tersembunyi dalam cahaya putih matahari.