Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya berisi petunjuk spiritual, tetapi juga penuh dengan isyarat ilmiah yang mengundang manusia untuk berpikir dan meneliti. Salah satu ayat yang menarik perhatian para ilmuwan dan mufasir adalah QS. Al-Hadid: 25, yang menyebut tentang penurunan besi (hadid) dan manfaatnya bagi manusia.
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia..."(QS. Al-Hadid: 25)
Tafsir Al Wajiz
Pertanyaannya: bagaimana makna “kami turunkan besi” dapat dipahami dalam konteks ilmu pengetahuan modern?
Secara bahasa, “anzalna” berarti menurunkan. Dalam ayat-ayat Al-Qur'an lain, istilah ini biasa digunakan untuk hujan, wahyu, atau rezeki. Namun, untuk besi, penggunaan kata "turunkan" menjadi menarik karena secara geologis, unsur besi tidak berasal dari bumi.
Fakta Astrofisika:
- Berdasarkan penelitian fisika dan kosmologi, unsur besi tidak dapat terbentuk melalui fusi di dalam matahari atau bintang biasa.
- Besi hanya dapat terbentuk melalui reaksi fusi di bintang supermasif, dan kemudian tersebar ke ruang angkasa melalui ledakan supernova.
- Material sisa supernova tersebut kemudian menjadi bagian dari nebula yang membentuk tata surya, termasuk bumi.
Unsur besi (Fe) adalah salah satu logam transisi dalam tabel periodik yang memiliki sifat fisika unggul, menjadikannya vital dalam kehidupan manusia:
1. Kekuatan Mekanis
- Besi memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan mampu menahan tekanan besar.
- Digunakan dalam konstruksi bangunan, jembatan, kendaraan, dan peralatan industri.
2. Sifat Magnetik
- Besi adalah bahan feromagnetik, dapat dimagnetisasi secara permanen.
- Sifat ini dimanfaatkan dalam: Motor listrik dan generator, Transformator dan alat elektronik, Teknologi penyimpanan data (magnetic tape, hard disk).
3. Konduktivitas Panas
- Besi menghantarkan panas dengan baik, berguna dalam alat masak dan sistem pemanas.
Dalam ilmu kimia, besi memiliki peran vital baik secara industri maupun biologis:
1. Pembentukan Senyawa
- Besi membentuk ion Fe²⁺ dan Fe³⁺, yang bersifat aktif secara kimia.
- Digunakan dalam industri: Produksi baja (paduan Fe dengan C, Mn, dan elemen lain). Pewarna, katalis, dan bahan kimia lainnya.
2. Korosi (Karat)
- Reaksi besi dengan oksigen dan air membentuk Fe₂O₃.nH₂O (karat).
- Proses ini dipelajari dalam elektrokimia, dan menjadi dasar pengembangan proteksi logam.
3. Peran Biologis
- Besi terdapat dalam hemoglobin dalam darah manusia, berfungsi mengikat dan mengangkut oksigen.
- Juga terdapat dalam enzim-enzim penting yang menunjang metabolisme.
QS. Al-Hadid: 25 menyebutkan bahwa besi memiliki "manfaat besar bagi manusia". Ini terbukti secara nyata:
Bidang | Manfaat Besi |
---|---|
Konstruksi | Beton bertulang, rangka baja, rel kereta |
Transportasi | Mobil, kapal, pesawat, sepeda motor |
Industri | Mesin, alat berat, peralatan manufaktur |
Energi | Turbin, generator, pembangkit listrik |
Militer | Senjata, kendaraan lapis baja |
Kesehatan | Suplemen zat besi, alat bedah, MRI |
Kimia | Katalis industri, bahan pewarna, magnet |
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an dan sains saling melengkapi, bukan bertentangan. Justru Al-Qur’an menjadi inspirasi bagi eksplorasi ilmiah, jika dibaca dengan pendekatan yang terbuka dan mendalam.
- Al-Qur'an tidak dimaksudkan sebagai buku sains, tetapi sebagai buku petunjuk.
- Namun, ketika ia menyentuh alam, tidak ada kontradiksi dengan realitas ilmiah.
- QS. Al-Hadid:25 menjadi salah satu contoh bagaimana Al-Qur’an mengisyaratkan pengetahuan modern yang baru dipahami setelah berabad-abad.
QS. Al-Hadid: 25 bukan hanya menyampaikan pesan moral tentang keadilan dan kekuatan, tetapi juga mengandung isyarat kosmologis dan kimiawi yang luar biasa mendalam. Besi, sebagai logam yang diturunkan dari langit, memiliki kekuatan luar biasa dan manfaat besar, menjadi pilar peradaban manusia dari zaman ke zaman.
Dengan memahami ini, kita diajak untuk semakin mengagumi ciptaan Allah, sekaligus menguatkan iman melalui ilmu pengetahuan.