Kebesaran Gunung: Penopang Stabilitas Bumi dan Keanekaragaman Hayati

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم


Gunung Merapi Yogyakarta


Beberapa ayat Al-Quran yang membahas tentang gunung:

"Dan Dia menciptakan gunung-gunung yang teguh di bumi, supaya bumi itu tidak bergeser dengan kamu, dan sungai-sungai dan jalan supaya kamu mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 15)

Ayat ini menggambarkan gunung sebagai penciptaan Allah yang teguh di bumi. Gunung memiliki peran dalam menjaga kestabilan bumi dan memberikan petunjuk kepada manusia melalui sungai-sungai dan jalan-jalan yang terbentuk di sekitarnya.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka mereka tetap di tempatnya, padahal mereka berjalan seperti berjalannya awan. (Yang adalah) ciptaan Allah yang menjadikan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml: 88)

Ayat ini menggambarkan gerakan gunung yang mungkin terlihat tetap di tempat, tetapi sebenarnya bergerak secara perlahan. Ayat ini menekankan kebesaran Allah dalam menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, termasuk gunung yang tampak kokoh dan teguh.

Pembahasan Al-Qur'an mengenai penciptaan gunung-gunung merupakan pembahasan yang rinci, dimana gunung-gunung tersebut merupakan tiang pancang dan pilar-pilar, serta memiliki beragam warna, yang tidak diketahui umat manusia sebelumnya dan tidak pula dicapai oleh pengetahuan kontemporer. Kecuali sejak tidak lebih dari 40 tahun terakhir saja. 

DR. Zaghlul An-Najjar dalam presentasi pembahasannya tentang beberapa penemuan ilmiah yang berkaitan dengan gunung-gunung berkata, “Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh tentang gunung-gunung baru dimulai manusia dalam mengumpulkan ujung-ujungnya dengan sangat lambat sejak pertengahan abad kesembilan belas Masehi. Pengertian yang benar tentangnya belumlah mengkristal, kecuali pada pertengahan tahun enam puluhan dari abad kedua puluh ini. Tepatnya ketika pengertian mengenai pergerakan lempengan-lempengan bebatuan di bumi dalam fase akhir. Di lain pihak, kita mendapatkan bahwa Al-Our'an yang diwahyukan Allah kepada penutup para nabi dan Rasul Muhammad memuat tentang hakekat-hakekat alam raya yang di antaranya adalah pembahasan tentang gunung-gunungyang tidak didapatkan pada siapa pun pada era diturunkannya ayat ini dan tidak pula beberapa abad yang panjang setelah ayat tersebut diturunkan".

DR. Zaghlul An-Najjar berkata, “Semua definisi gunung-gunung sekarang hanya terfokus pada bentuk luarnya pada gambar atau pemandangan yang timbul tanpa menunjukkan lebih jauh hingga menyentuh di bawah permukaan tanah, yang pada masa-masa terakhir terungkap bahwa bagian gunung yang tertanam di dalam perut bumi jauh lebih tinggi beberapa kali dibandingkan yang muncul di permukaan?” 

Kemudian ia berkata, “Fakta dan realita ini belum terungkap, kecuali pada pertengahan akhir abad kesembilan belas. Tepatnya ketika Sir George Airi mempresentasikan sebuah teori, yang menyatakan bahwa kerak bumi tidak mencerminkan pijakan yang cocok bagi gunung-gunung yang ada di atasnya. Dia berasumsi bahwa kerak bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti gunung hanyalah bagian kecil dari lautan bebatuan besar yang elastis. Karena itu, gunung-gunung tersebut pastilah memiliki akar yang menghujam ke dalam area yang tinggi menjulang tersebut dan tebal untuk menjamin kekokohan dan stabilitasnya.” 

Kebenaran ilmiah ini belum terungkap, kecuali baru beberapa tahun terakhir Tepatnya setelah dunia kontemporer mampu memotret bagian dalam perut bumi melalui alat-alat kontemporer, yang belum dikenal sebelum abad kedua puluh Masehi. Bahkan sebelum pertengahan abad ini. Jika diketahui bahwa gunung bukan sekadar bagian yang muncul di ttas permukaan bumi ini semata, melainkan juga tertanam bagaikan pasak Yang tertanam dalam perut bumi. Selain itu, bagian gunung yang tertanamah yang memungkinkan gunung gunung tertancap dengan kokoh di tempatnya, Fakta ilmiah ini belum dikenal bangsa Arab maupun bangsa-bangsa lain ketika Al-Qur'an diturunkan, hingga bisa dikatakan bahwa Nabi Muhammad mengadopsi teori tersebut dari pengetahuan yang berkembang pada masanya. Fakta ilmiah tersebut pada dasarnya merupakan salah satu indikasi yang ditunjukkan Al-Qur'an mengenai alam raya, sebagaimana Allah menjanjikannya kepada manusia bahwa mereka akan mengetahuinya kelak di kemudian hari. Mereka akan mengetahui bahwa informasi yang disampaikan Al-Qur'an benar adanya dan menyadari bahwa itulah wahyu dari Allah.

Al-Our'an mengilustrasikan tentang bentuk gunung-gunung ini dan fungsinya. Allah berfirman, 

“Dan gunung-gunung sebagai pasak?” (An-Naba': 7) 

Dalam ayat lain, Allah berfirman, 

“Dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu.” (Lugman: 10) 

Allah juga berfirman, 

“Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (Al-Anbiya':31) 


bersambung..........

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)