Jenis dan Sifat Gelombang Bunyi

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم


Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang terdiri atas partikel-partikel yang berosilasi searah dengan gerak gelombang tersebut, membentuk daerah bertekanan tinggi dan rendah (rapatan dan renggangan). Partikel yang saling berdesakan akan menghasilkan gelombang bertekanan tinggi, sedangkan molekul yang meregang akan menghasilkan gelombang bertekanan rendah. Kedua jenis gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan bergerak secara bergantian pada medium. 

Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas, tetapi tidak bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada partikel zat yang akan mentransmisikan getaran. 

Jenis Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga:
  1. Gelombang Infrasonik, yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz. Binatang yang bisa mendengar bunyi ini adalah, jangkrik, angsa, dan kuda.
  2. Gelombang Audiosonik, yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Yang bisa bunyi ini mendengar adalah manusia.
  3. Gelombang Ultrasonik, yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Yang bisa mendengar adalah kelelawar dan lumba-lumba.

Sifat - sifat Gelombang Bunyi

Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat yang sama dari gelombang, yaitu:
  1. Dapat dipantulkan (Refleksi), apabila bunyi mengenai medium yang keras. sepeti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng. Jenis pemantulan bunyi ada dua, yaitu gema dan gaung.
  2. Dapat dibiaskan (Reflaksi), bunyi akan mengalami pembelokan arah rambat jika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Contohnya pembelokan bunyi pada daerah bersuhu dingin ke suhu yang lebih panas. Pembelokan ini terjadi akibat perbedaan kerapatan udara karena perbedaan suhu.
  3. Dapat dilenturkan (difraksi), merupakan persitiwa pelenturan bunyi ketika melewati celah sempit. Contoh peristiwa difraksi dapat dipahami ketika kita dapat mendengar suara orang di ruangan berbeda dan tertutup karena gelombang bunyi mampu melewati celah-celah sempit. Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi di udara memiliki panjang gelombang dalam rentang cm sampai meter.
  4. Dapat dipadukan (interferensi), yaitu ketika dua gelombang atau lebih saling bersuperposisi. Gejala interferensi gelombang bunyi dapat dengan mudah dipahami ketika kita berada di antara dua buah loudspeaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama, kita akan mendengar bunyi keras-lemah secara bergantian.
     
Materi lainnya:

Sumber: BSE Fisika XI, Pujianto, Aip S, Dudi I dan https://www.ruangguru.com

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)