Aktivitas Matahari pada Lapisan Kromosfer

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Matahari terbit



Aktivitas matahari pada lapisan kromosfer adalah priminensa yang berupa lidah api matahari. Prominensa juga disebut sebagai filamen matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan matahari itu sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop dan filter. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi. Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km. Sedangkan Spikula merupakan aktivitas berupa pancaran gas kecil yang terjadi di kromosfer. Munculnya spikula terjadi sebagai akibat gerakan cepat gas kromosfer panas. Aktivitas lainnya adalah Flare yang berupa letupanletupan gas di atas permukaan Matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik. 

Selain yang disebutkan di atas juga terdapat zona radiatif, yaitu daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/ cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 x 106 hingga 2 x 106?C. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir. Reaksi nuklir jenis fusi inilah yang menjadi sumber energi di matahari. 

Sedangkan sumber energi matahari adalah reaksi nuklir jenis fusi, yaitu reaksi penggabungan inti atom Hidrogen menjadi Helium. Energi matahari yang sampai ke permukaan bumi dengan cara radiasi yang besarnya energi persatuan waktu adalah 3,85 x 108 watt. Di daerah perbatasan atmosfer bumi, energi yang diterima adalah 1.340 watt/ m2. Waktu rerata cahaya matahari sampai ke bumi sekitar 8, 3 menit. Percepatan gravitas matahari mencapai 274 m/s2. 

Selain itu juga terdapat aliran angin matahari dalam bentuk partikelpartikel bermuatan listrik (proton dan elektron) yang melewati korona ke arah bumi. Angin matahari timbul karena aktivitas matahari pada bagian sunspot dan prominensa. Interaksi antara partikel bermuatan dari angin matahari dan medan magnet bumi menimbulkan badai magnetik raksasa. Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan badai tersebut menjadi partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis. 

Wallohu'alam. 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)
Jika artikel ini bermanfaat, mohon untuk berkomentar di bawah ini: