Teori Berhram

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Sumber: https://datdet.wordpress.com


Pada tahun 1974 dalam bidang fisika dan astronomi, Dr. Berhram Kursunoglu, Direktur Pusat Theoritical Studies pada University Miami USA yang menerangkan bahwa semesta raya bukanlah bermula dari ledakan atom raksasa, tetapi dengan partikel-partikel yang sangat kecil. Teori baru ini dikemukakannya dengan bukti-bukti tersusun komplit, cukup menantang teori Einstein. Kemudian itu para ahli di Johnson Space Centre Houston. Texas, dan tempat-tempat lain bersama-sama mempelajari teori baru itu untuk mengambil sikap menerima atau menolaknya. 

Konsep dasar Teori Berhram

  1. Penciptaan semesta raya bukanlah dimulai dengan ledakan atom raksasa, tetapi dengan partikel-partikel yang berproses.
  2. Bahwa suatu partikel berantukan dengan lainnya yang berbentuk antipartikel. Hal ini menimbulkan reaksi berantai membentuk zat-zat yang keluar dari lapangan energi.
  3. Kedua macam partikel itu dinamakannya “mikro Black Holes" (ruang-ruang kecil yang belum disadari secara pasti).
  4. Einstein menyatakan bahwa partikel pokok adalah noktahnoktah tanpa susunan, tetapi Behram mengatakan partikel partikel itu terbuat dari lapisan tak terbatas dari pergantian aliran positif. 
  5. Mikro black hotes itu terwujud oleh tenaga gaib sekitar 10.000 juta tahun yang lalu
  6. Semesta raya praktis memiliki periode permulaan dan periode akhir (bahwa semua partikel itu nanti akan kehabisan energi) 
Dari teori Dr. Behram di atas ini dapat dilihat adanya data-data yang hampir membenarkan keterangan al-Qur'an bahwa semesta raya dimulai dengan penciptaan partikel-partikel yang membentuk atom hydorgen oleh Allah . Atom itu dikenal dalam bidang fisika sebagai atom asal bagi seluruh benda konkret. Hydrogen memperganda dirinya dengan ketentuan Allah membentuk berbagai elemen lain yang kemudian berkumpul menjadi molekul-molekul benda angkasa. Begitupun semua yang dapat dicapai pancaindera. Jadi, bukanlah semesta raya itu dimulai dari ledakan atom raksasa menurut Big Bang Theory. 

Hakikat TEORI 

Teori ini menyebutkan adanya Proton dan Elektron (micro black holes). Kedua unsur ini tidak mungkin dilihat dengan memakai teropong manapun, karena terlalu halus sekali, maka ukuran, bentuk, dan aktivitas dari kedua unsur itu hanyalah didasarkan orang atas dugaan dari gejala yang berlaku. 

Kemudian di waktu atom-atom melakukan fusi atau fissi yang disebut dengan kejadian proton-proton reaksi dan Carbon Cycle, maka tercampaklah sejumlah elektron dan positron. Kedua wujud ini langsung menjadi satu yang dinamakan dengan meson atau neutrino, ataupun dengan tachion. Wujud ini jadi netral tanpa aliran listrik, mengapung ke angkasa bebas, keluar dari seluruh lapangan energi dan tak mungkin ditahan lagi. Para sarjana Barat menganggap neutrino atau meson itu hilang lenyap tanpa arti sama sekali. 

Micro black holes atau proton dan elektron yang oleh Dr. Behram dikatakan dicipta oleh tenaga gaib yang tidak diketahui bagaimana cara penciptaannya. 

Dr. Berhram menyatakan semesta raya memiliki masa permulaan begitupun masa akhir, dengan arti: bermula dari kehampaan dan akan berakhir dengan kehampaan. Tampaknya tidak begitu berbeda dari teori yang dikemukakan oleh Hubble dan Einstein, bahwa dunia kini hanyalah tempat hidup dan mati, kemudian menghilang tanpa risiko dan tanpa persoalan. 

Sebagaimana kebiasaan ilmuwan yang selalu membuat perkiraan usia atau sesuatu yang ia temukan dan dari hasil penyelidikan missi Apollo ke permukaan bulan, para sarjana Barat memperkirakan umur semesta raya telah berlangsung selama 4.500 juta tahun, sebelum itu Einstein telah menduga 5.000 juta tahun dan tata surya kita akan berakhir sesudah masa 5.000 juta tahun lagi. Sementara itu Dr. Behram memperkirakan umur dunia telah berlangsung selama 11.000 juta tahun, dan Dr. Allan Sandage pada tahun 1960 memperkirakan umur semesta telah berlaku semenjak 20.000.000 juta tahun sebagai usia yang paling tinggi, dimuatkan dalam supplement Encyclopedia Americana no. 41/67-866 berjudul Theories of Unverse.

Akhirnya, kita ketahui pula bahwa pendapat Dr. Behram ini pada hakikatnya hendak mempertemukan teori evolusi dengan kepercayaan Hindu tentang hidup atau katakanlah konsep wihdah al wujud. Di mana teori ini telah mempertemukan dua tokoh yangsaling bertentangan dalam menanggapi teori Big Bang yaitu Harun Yahya seorang cendikiawan muslim penyokong teori Big Bang dan DR. Behram yang menentang teori Big Bang.

Mereka sepakat bahwa: Zat yang menjadi permulaan segala sesuatu hanya dapat diketahui dengan melihat apa yang ada (alam semesta berasal dari satu wujud.....T-U-H-A-N) 

Jika ada yang mengatakan, mengapa saya menyimpulkan demikian? Maka jawabnya, karena dalam beberapa tulisannya Harun Yahya (Semoga Allah membenarkan kesalahan beliau) menyatakan bahwa hakikat dari yang wujud ini adalah Allah. 

Sumber: 11 Renungan Sains dari Big Bang hingga Wihdatul Wujud


 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)