.jpeg)
Peran guru di madrasah tidak lagi sebatas mengajar di kelas. Hal itu tercermin dari sosok Iksan Taufik Hidayanto, guru Fisika MAN 2 Bantul yang dikenal sebagai figur multitalenta dengan kontribusi lintas bidang, baik akademik, manajerial, hingga pengembangan sistem dan tata kelola madrasah.
Sebagai Kepala Laboratorium IPA, Iksan memastikan seluruh kegiatan praktikum berjalan terstruktur, efektif, dan aman bagi peserta didik. Laboratorium tidak hanya menjadi ruang eksperimen, tetapi juga wahana pembelajaran bermakna yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterampilan ilmiah siswa.
Di sisi lain, ia juga mengemban tugas sebagai Staf Humas MAN 2 Bantul, peran strategis yang menuntut ketelitian dalam mengelola informasi, menjaga citra lembaga, serta membangun komunikasi positif dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Peran ini diperkuat dengan tanggung jawabnya sebagai Pengelola Website Madrasah, memastikan seluruh informasi digital tersaji secara aktual, kredibel, dan transparan sebagai wujud keterbukaan informasi publik.
Kontribusinya juga tampak dalam pembangunan tata kelola yang bersih dan profesional. Dalam proses pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK), Iksan berperan sebagai Koordinator Tata Laksana, memastikan prosedur kerja berjalan efektif, efisien, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
Di bidang akademik, Iksan aktif sebagai Pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN) Fisika. Dedikasinya membuahkan hasil nyata ketika pada tahun 2025 ia berhasil mengantarkan siswa binaannya meraih Juara 2 Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten.
Perannya juga meluas ke ranah profesional. Ia dipercaya sebagai Sekretaris MGMP Fisika MA DIY periode 2023–2026, pengurus Forum Komunikasi MGMP Fisika MA Nasional, serta aktif sebagai anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI). Aktivitas ini memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pembelajaran fisika di tingkat regional maupun nasional.
Rekam jejak prestasi Iksan telah terukir sejak lama. Pada tahun 2010, ia menjadi salah satu Penerima Science Education Award dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) dan memperoleh dana pembinaan sebesar Rp20 juta atas inovasinya dalam pendidikan sains. Kemudian pada tahun 2014, ia meraih Juara 3 Lomba Media Pembelajaran Guru Madrasah Tingkat MA yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta.
Keberhasilan dan dedikasi Iksan Taufik Hidayanto diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama, khususnya para pendidik madrasah, untuk terus meningkatkan profesionalisme, berinovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan pendidikan serta layanan publik.
