Guru Fisika MA Ibnul Qoyyim Putra Ikuti PJJ BDK Semarang

3
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Yogyakarta (fisikane.web.id) Adalah Iksan Taufik Hidayanto, S.Pd, guru fisika MA Ponpes Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta, lolos seleksi mengikuti Pelathan Jarak Jauh (PJJ) Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang.  PJJ dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret - 26 Maret 2021. 

PJJ Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS dengan Trainer Widyaiswara H. Mutadi, S.Pd., M.Pd.,  WI yang luar biasa ini mentransferkan ilmunya kepada 40 guru-guru PNS yang bertugas di MI,MTs, dan MA se-Jateng dan DIY.  
Materi yang Beliau sampaikan antara lain adalah:
  1. Building Learning Commitmen
  2. Konsep Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS
  3. Pemetaan SKL,KI, KD dan Indikator Pembelajaran Berbasis HOTS
  4. Strategi Mendesain Model Pembelajaran Berbasis HOTS
  5. Penyususnan Penialian Pembelajaran Berbasis HOTS
  6. Penyusunan RPP HOTS
Model pelatihan online yang dilakukan BDK ternyata tidak mengurangi materi dari program karena pemberian materi sampai pengumpulan tugas serta presentasi dilakukan dengan media internet. Materi  dan presentasi yang disampaikan melalui zoom serta pengumpulan tugas melalui BLC.  

Banyak  yang didapat di pelatihan ini diantaranya adalah terbukanya wawasan mengenai penilaian berbasis HOTS. Soal HOTS tidak mesti soal yang sulit, njlimet, akan tetapi soal HOTS adalah instrumen untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengajak siswa untuk berpikir analisis (C4), mengevaluasi (C5) dan menkreasi/mencipta (C6). Guru dituntut bukan hanya melakukan penilaian HOTS akan tetapi juga  harus mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikti tingkat tinggi. Penilaian berpikir tingkat tinggi meliputi 3 prinsip yaitu:
  1. menyajikan stimulus untuk peserta didik agar dipikirkan, biasanya dalam bentuk teks, visual, skema, grafik, wacana atau suatu kasus
  2. menggunakan permasalahan baru bagi peserta didik, belum dibahas dikelas, dan bukan pertanyaan untuk proses mengingat
  3. membedakan antara tingkat kesulitan soal dan level kognitif (berpikir tingkat rendah dan tingkat tinggi)
Tiga Peserta terbaik dalam PJJ ini adalah:
  1. Ahmad Fadli, M.Pd dari MI NU Mafatihul Ulum Sidorekso, Kaliwungu Kab. Kudus
  2. Lestari Budi Utami, S.Si dari MTsN 3 Kebumen
  3. Eris Fahmi Rahmawan, S.Pd dari MTsN 2 Kota Semarang
Kegiatan PJJ ini selesai dan ditutup oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang Drs. H. Anshori pada hari Jumat, 26 Maret 2021 pukul14.00 WIB.



Posting Komentar

3Komentar
Posting Komentar