TAK TERASA BUMI BEROTASI

0
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Jika seluruh bumi berputar berotasi pada kecepatan 1.600 kilometer per jam, mengapa kita tidak pusing, tidak merasakan angin, dan tidak merasakan gerak itu? Apakah itu karena kita sudah terbiasa? 

Bukan, itu karena rotasi bumi seragam, tidak melonjak-lonjak, dan selama ini pun indra kita hanya mampu mendeteksi perubahan gerak (yang dalam bahasa ilmiah disebut akselerasi atau percepatan). Setiap kali benda bergerak diganggu dari geraknya, entah dengan mengubah arah atau kecepatannya, kita mengatakan bahwa benda 1tu mengalami percepatan. Percepatan tidak hanya berarti melaju lebih cepat. Misalkan kita penumpang sebuah mobil yang sedang bergerak dalam lintasan lurus dan mobil itu beroperasi menggunakan cruise control pengatur kecepatan Otomatis yang membuat mobil itu bergerak dengan kecepatan konstan. Kita tidak merasakan gaya apa pun mendorong tubuh kita, betul? Akan tetapi begitu mobil memasuki tikungan, tubuh kita akan merasakannya, karena kita akan terdorong sedikit ke arah luar lengkungan. Atau jika pengemudi tiba-tiba menginjak pedal akselerator, tubuh kita langsung menyadarinya karena tiba-tiba kita terdorong ke sandaran kursi. Atau jika pengemudi tiba-tiba menekan rem (juga akselerator tetapi fungsinya memperlambat, bukan mempercepat), tubuh kita langsung menyadarinya karena tubuh kita tiba-tiba agak terdorong ke depan. Akan tetapi selama mobil tidak mengalami percepatan, perlambatan, atau tidak masuk ke tikungan (dalam bahasa ilmiah disebut mengalami percepatan sudut atau angular acceleration), tubuh kita tidak merasakan dorongan apa pun. Pada hakekatnya, tubuh kita tidak tahu bahwa ia sedang bergerak, bahkan meskipun otak kita mengetahuinya. 

Baiklah, otak kita tahu bahwa bumi terus berotasi, tetapi tubuh kita tidak merasakannya karena gerak bumi begitu mulus, seragam, dan berkesinambungan. Sebagaimana dikatakan Isaac Newton dalam Hukum Pertama tentang Gerak, benda (termasuk tubuh Anda) yang sedang bergerak pada kecepatan konStan dalam lintasan lurus akan terus bergerak seperti itu kecuali ada gaya dari luar yang mempengaruhinya. Tanpa gaya dari luar, benda itu (termasuk Anda) tidak akan pernah tahu bahwa ia sedang bergerak. 

Anda paSti mengajukan protes. Kita memang sedang bergerak, tapi bukankah kita membentuk lengkungan? Mobil kita bergerak mengikuti lengkung permukaan bumi. Kecepatannya mungkin konstan, tetapi bukankah lintasannya tidak lurus? Lalu, mengapa kita tidak terdorong ke arah luar? Sesungguhnyalah demikian. Akan tetapi lengkungan itu bertahap sekali alias sangat gradual (bumi begitu besar) sehingga lintasan melingkar terasa sebagai garis lurus, maka gaya ke luar terbilang kecil sekali.  Dalam pikiran Anda, bahkan ketika mobil itu sedang melaju di jalan sangat lurus dan rata, sebetulnya kita sedang mengikuti lengkungan besar yang sama: lengkungan bumi. Jika ”garis lurus" itu kita teruskan cukup lama, niscaya kita akan kembali ke tempat semula. 

Tentu saja, cerita di atas sangat tidak menyenangkan bagi orang' orang gila yang merancang taman-taman hiburan, yang ingin agar kita merasakan gerak sampai ke tingkat maksimum. Mereka dengan sengaja membuat kita merasa tidak seimbang, tidak Stabil, tidak menentu, kehilangan arah, didorong ke sana kemari dan merasa tidak aman. Di sana kita tidak sekali pun bergerak dengan kecepatan konsran dalam satu arah, kecuali untuk uang yang terus keluar dari dompet kita. Di sana kita diajak berpusing, lalu didorong ke atas, dilanjutkan dengan ke bawah, atau diajak ke bagian yang merupakan kombinasi dari semua gerak yang ada: naik, turun, berputar , berbelok. Perubahan-perubahan gerak ini, yang pasri dapat kita rasakan, semuanya termasuk akselerasi. 

Bahkan komedi putar membuat kita merasakan percepatan, karena peramainan ini terus mengalihkan kita dari lintasan lurus, memaksa kita berbelok mengikuti busur-busur sejumlah lengkungan. 

Oh, ya, tadi kita menanyakan mengapa kita tidak merasakan angin sewaktu komedi putar raksasa bernama bumi ini berpusing. Itu karena udara dibawa keliling bumi pada kecepatan 1600 kilometer per jam yang sama seperti kita, seperti mobil kita, seperti rumah kita, bahkan seperti pesawat terbang kita. Jadi, tidak ada gerak. relatif antara kita dan udara. 

Wallahu A'lam 
==========================
Robert L. Wolke
(Guru Besar Emeritus Ilmi Kimia,  Univertas of Pittsburgh) 




Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)